Selasa, 11 Januari 2022

Ethereum Masih Jadi yang Terdepan Dalam Pengembangan Web 3.0

Ethereum Masih Jadi yang Terdepan Dalam Pengembangan Web 3.0

Ekosistem keuangan terdesentralisasi (Decentralized Finance atau DeFi) terkemuka, Ethereum (ETH), terus-menerus menarik antara 20% hingga 25% pengembang yang mengincar Web 3.0.

Menurut sebuah laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan early-stage ventura, Electric Capital. Setidaknya ada sekitar 20% pengembang Web 3.0 baru yang ikut bergabung dengan blockchain Ethereum dibanding dengan jaringan saingannya.

Dari total 18.416 pengembang aktif bulanan di Web3, Ethereum menyumbang lebih dari 4.000 di antaranya.

Selain itu, jumlah pengembang yang memasuki ekosistem ETH adalah yang tertinggi sepanjang masa, sedikitnya ada 700 pengembang aktif per bulannya.

Dalam laporan yang sama, menyebut “Ethereum terus memiliki ekosistem tools, aplikasi, dan protokol terbesar, dan 2,8 kali lebih besar dari ekosistem terbesar kedua. Satu dari setiap lima pengembang baru yang masuk ke Web3 bekerja di atas Ethereum.”

Apa Itu Web 3.0?

Web 3.0 atau web3 adalah generasi internet ketiga dan dibangun di atas teknologi mutakhir seperti blockchain, edge computing, non-fungible token (NFT), dan cryptocurrency.

Jumlah pengembang Web3 meningkat cukup drastis pada tahun kemarin. Hampir 60% dari semua pengembang bergabung dengan Web 3.0 pada tahun 2021. Studi Electric Capital juga mencatat bahwa jumlah pengembang meningkat seiring dengan harga.

“Pengembang aktif bulanan secara historis meningkat ketika harga naik, tetapi tetap stabil bahkan ketika harga turun. Sepanjang 2018 dan 2019, pengembang aktif bulanan tetap stabil di kisaran 11.000 bahkan ketika harga turun lebih dari 80% dari puncaknya.”

Di sisi lain, pendapatan Ethereum naik menjadi 9,9 miliar US Dollar pada tahun 2021. Sumbernya berasal dari berbagai penggunaan teknologi blockchain Ethereum. 

Meski demikian, laporan Electric Capital juga mencatat bahwa ETH memiliki masalah yang cukup serius dengan biaya gas yang tinggi dan masalah skalabilitas. Sehingga mendorong penggunanya untuk beralih ke blockchain saingan, yang mana saat ini dikenal sebagai “Ethereum killers.”

Contoh nyatanya adalah, Ethereum hanya mampu menangani 30 transaksi per detik. Sementara Binance Smart Chain (BSC) dan Solana (SOL) masing-masing mampu menangani 300 dan 2.000 transaksi per detik.

Submit Public Comment Here
EmoticonEmoticon